Dalam Al Qur'an, yang diturunkan 14 abad silam di saat ilmu astronomi masih terbelakang, mengembangnya alam semesta digambarkan sebagaimana berikut ini:

"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya." (Al Qur'an, 51:47)

Kata "langit", sebagaimana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di banyak tempat dalam Al Qur'an dengan makna luar angkasa dan alam semesta. Di sini sekali lagi, kata tersebut digunakan dengan arti ini. Dengan kata lain, dalam Al Qur'an dikatakan bahwa alam semesta "mengalami perluasan atau mengembang". Dan inilah yang kesimpulan yang dicapai ilmu pengetahuan masa kini.

Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut:

"Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101)

Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.

Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu.

Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.

Dikutip dari http://www.keajaibanalquran.com/

"Usaplah keringat yang mengalir membasahi keningmu

Angkatlah ke atas dagumu yang tertunduk layu

Jangan menyerah..jangan mengalah

Bangunkan, bangkitkan semangat juangmu hingga membara

Yakinkan, pastikan inilah puncak segalanya

Barbanggalah karena kau adalah..SANG JUARA!!!" (Bondan-Sang Juara)

Alhamdulillah,.segala usaha, segala upaya telah kami lakukan. Seperti lagu Bondan diatas, semua usaha, do'a, dan semangat akan membawa kita kepada kesuksesan. Sukses bukan berarti harus menang. Sukses adalah usaha dimana kita dapat mencapai sebuah tujuan dengan keikhlasan, tawakkal, dan penuh dengan harapan.

Pagi ini saya ingin meberikan kabar bahagia. Kawan,.teman kita Benny Gesang Prayogo berhasil mendapatkan juara dalam bidang Lomba Maraton JSIT se-Jawa Timur. Terimakasih untuk teman-teman yang sampai ini telah mendo'akan kami. :) Tak lupa juga, kami bersyukur, Allah telah memberikan juara sesuai dengan keinginannya. Karena belum tentu apa yang kita inginkan adalah yang terbaik untuk kita. Tetapi setiap apa yang diberikan Allah, keinginan Allah untuk kita adalah yang terbaik untuk kita.

Semoga, Allah selalu menyertai kami. Disetiap langkah, setiap waktu dan disetiap harapan-harapan yang telah kami  mimpi-mimpikan.`

Oh iya..tak lupa teman..saya dan semua kru yang mengikuti lomba BLOG mohon do'anya juga. Semoga kami diberikan hasil yang terbaik. Amiin.

Tetap Semangat! :)

Kata cinta, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan wakil dari perasaan kasih, sayang, atau rindu yang sangat dalam. Namun dalam konteks atau kadar kalimat tertentu, ia bisa juga mewakili perasaan sedih.

Cinta adalah salah satu sumber kekuatan unik dalam diri manusia. Ia menjadi tenaga penggerak hati dan jiwa yang akan menghasilkan sikap, perbuatan dan perilaku. Cinta bisa seperti yang terurai dalam sebait sajak dari film laris indonesia, Ketika Cinta Bertasbih:

The Cube & Rect wooden radio are design base on a running production radio made by a well known electronic industry in Indonesia. When I saw it for the first time, the original radio has a nice basic configuration (size, position of knobs, frequency display etc.) as well as produce good sound. I think it will be great if I can redesign it not just to produce new appearance, but it will able to produce in my home village. I am so sure that a mutual collaboration between big company who provide a high-quality electronic part with a well developed crafts activity will give many benefits for both parties.

I always put in my mind to design products that will have a long life cycle, hopefully timeles... basic shape with a

perfect proportion in the whole as well as good in proportion of its parts are the foundation of my design. I combine the wood with fabric for back & front panel. Fabric covering the structure but it pass the sound comes from inside. Fabric & wood give a warmer & friendly expression compare to plastic or metal. I love the lock system for the battery case, simple but yet beauty.