Anda
pasti sering mendengar radio bermerek seperti Sony, Aiwa, Philips, dan
merek-merek elektronik lain buatan luar negeri. Namun, pernahkah Anda mengenal
radio bermerek Magno?
Sebagai
merek radio, Magno sudah cukup dikenal di Jepang, Jerman, dan AS. Tapi tahukah
Anda kalau radio bermerek Magno ini merupakan produk lansiran dalam negeri.
Singgih
Susilo Kartono adalah seorang pembuat radio kayu dan kerajinan
tangan di Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah. Singgih adalah sosok yang
mewakili berkembangnya kesadaran bahwa batas negara dan daya tarik kota besar
makin tak relevan sebagai determinan berkembangnya industri kerajinan. Internet
memungkinkan Singgih memasuki pasar dunia.
Awalnya
Singgih mendesain radio kayu adalah ketika ia membuat karya akhirnya saat ia
kuliah di seni rupa ITB. Pada mulanya Singgih hanya membuat rangka atau
kemasan, sedangkan untuk peralatan elektronik di dalamnya, ia mengambil
peralatan Panasonic yang ia beli di toko, dengan alasan memenuhi syarat ketat
ramah lingkungan untuk pasar ekspor. Hingga suatu waktu ia bertemu dengan Pak
Rachmat Gobel (Preskom Panasonic Indonesia) pada pameran produksi ekspor.
Sejak
saat itu Singgih tidak membeli radio di toko untuk kemudian dipreteli, ia kini
membeli langsung peralatan elektronik dari Panasonic. Dari situlah Singgih
mulai serius merancang dan memasarkan Magno.
Singgih pernah mendapat pesanan 10.000 unit radio kayu senilai Rp
4,9 miliar dari rekanannya di AS. Sayang, kapasitas produksi “pabrik” Singgih, yaitu Piranti Works, belum memadai. Meskipun begitu
Singgih mengaku senang, karena itu artinya konsep radio kayunya diterima dan
mendapat kepercayaan internasional.
Radio
kayu bermerek Magno itu juga pernah beberapa kali memenangkan penghargaan,
seperti, lomba desain di Seattle, AS, tahun 1997, yang membuat seorang desainer
Jepang tertarik dan mempopulerkan produk ini sejak 2004.
Radio
ini juga menjadi pemenang Good Design Award 2008 di Jepang untuk kategori
Innovation/Pioneering & Experimental Design.
Magno
masuk nominasi untuk Grand Awards untuk Desain for Asia Award yang digelar di
Hongkong. Pada 19 Maret 2009, Magno memenangkan Brit Insurance Design Award
2009 untuk kategori produk .
Untuk
harga per unit, Magno dijual dengan harga 49-56 USD di AS, di Jepang dijual
17.500 yen dan di Jerman 160-240 euro. Di dalam negeri Magno diberi harga Rp
1,1 juta-Rp 1,3 juta per unit. Agak mahal, karena menurut Singgih, Magno
merupakan benda koleksi yang personal, bukan komoditas.
Sumber: Kompas
www.magno-design.com
www.magno-design.com
Categories:
Info